Thursday, 28 November 2013

Diskriminasi Terhadap Perempuan

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya.Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.
Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata: “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?”

Wednesday, 6 November 2013

Demokrasi

Banyak pemimpin kita terpilih untuk kita. Ada yang benar memperjuangkan suara kita tapi ada yang bersenang-senang diatas kitaMereka bilang silahkan mahasiswa demo sesuka kalian, suarakan yang kamu inginkanTapi mereka terlalu bodoh untuk jadi pemimpin. Mahasiswa pun ada yang aktif bergerak melawan pemerintah yang kurang ajar. Tapi ada juga mahasiswa yang pasif mereka bilang saya tidak mengurus pemerintah. Tapi kalau ada kebijakan dari pemerintah mereka marah-marah sendiri. Ya itulah sama-sama bodohnya antara pemimpin kita dan para calon pemimpin kita. Memang banyak anak bilang orang kritis itu jadi politisi ajaTapi apa?!!! Mereka bilang gitu karena mereka malas berpikir untuk bersama.

Karya : Dimas Wibisono
Mahasiswa : Universitas Gunadarma 13

Ayah dan Ibu

Ayah... Ibu...
Aku sangat menyayangi kalian.
Aku sangat mencintai kalian.
Tak bisa ku bayangkan bila kujauh darimu.

Ayah...
Terimakasih kau telah menafkahi aku.
Ibu...
Terimakasih kau telah mendidik aku.

Terimakasih ayah dan ibu.
Aku akan selalu mendo'akan kalian.
Jasamu akan selalu terkenang sepanjang hidupku.