A. PENDAHULUAN
Dalam
makalah ini saya akan membahas tentang etika berkendara. Seperti yang kita
ketahui di Negara ini masih banyak pengendara yang belum tau etika dari
berkendara. Masih banyak para pengendara yang tidak mematuhi peraturan lalu
lintas, yang tidak memakai perlengkapan untuk berkendara. Saya banyak melihat
pengendara yang masih dibawah umur sudah berani mengendari kendaraan, padahal
mereka belum mempunyai SIM. Hal seperti ini tentu banyak sekali kita temukan di
berbagai daerah. Tak
salah apabila banyak ditemukan kasus kecelakaan akibat pengguna jalan yang
tidak menaati peraturan dan hal tersebut banyak terjadi di kalangan
pelajar/remaja. Pada masa remaja ini, mereka lebih mengedepankan sifat
individualisme dan egoisme yang tinggi dan terkadang tidak memerdulikan hak
orang lain di jalan. Tingkat pemahaman dan kematangan psikologis yang kurang
matang di usia remaja sangat beresiko besar dan mempengaruhi hal-hal kecelakaan
remaja saat berkendara. Dengan psikologis yang tidak stabil saat ini mereka
sedang berada pada masa pencarian diri mereka sehingga sering kali mereka
menunjukkan sikap ingin menonjolkan diri, semaunya sendiri, pemahaman yang
kurang, dan kurang menghargai orang lain. Tak jarang apabila remaja ingin
menunjukkan diri mereka agar dianggap hebat yaitu dengan ugal-ugalan,
mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi, perlengkapan sepeda motor
yang tidak sesuai standar dll. Perilaku inilah yang menyebabkan terjadinya
kecelakaan lalu lintas di kalangan remaja. Kenyataannya remaja yang kurang
matang dalam pola pikir lebih mengutamakan kepuasan diri sesaat tanpa berpikir
resiko berat yang akan ia terima. Perilaku menyimpang remaja tersebut yang
menyebabkan angka kecelakaan semakin meningkat tiap tahunnya. Sikap dan
perilaku menyimpang tersebut sangat menghawatirkan karena remaja adalah aset
harapan bangsa. Seperti kata “Jika ingin melihat masa depan sebuah negara maka
lihat pemudanya-pemudinya ”. Kenyataan ini memang tidak dapat disangkal lagi
karena kekayaan sebuah negara bergantung pada remaja itu sendiri.
Remaja amat penting dalam pembangunan negara. Runtuhnya remaja maka akan
runtuhlah suatu negara. Dengan dasar itu pula, saya ingin mengangkat tema “Berkendara
Yang Baik”. Dengan makalah yang
saya buat ini semoga masyarakat bisa menjadi pengendara yang baik, yang tau
etika dari berkendara. Walaupun sudah ada pihak yang berwajib untuk mengurus
pengendara yang tidak baik ini, tetapi tetap saja banyak sekali pengendara yang
masih melanggarnya. Hal ini disebabkan dari kebiasaan pengendara itu sendiri.
Karena kebiasaan yang tidak baik hanya bisa dirubah oleh diri sendiri. Mulai
dari sekarang ayo kita rubah kebiasaan kita untuk mematuhi peraturan yang ada.
Demi kenyamanan anda dan untuk masyarakat yang lain. Semoga makalah yang saya
buat ini bisa bermanfaat, dan membuat masyarakat sadar bahwa berkendara itu ada
etikanya.
B.
PEMBAHASAN
1.
ETIKA
a.
Pengertian
Mari kita mulai dengan mempelajari etimologi
kata-kata ini. Seperti hanya dengan banyak istilah yang menyangkut konteks
ilmiah, istilah “etika” pun berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunya
banyak arti yaitu, tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang habitat,
kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk
jamak (ta etha) artinya adalah adat
kebiasaan. Dan arti terakhir inilah menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah
“etika” yang oleh filsuf Yunani besar Aristoteles (384-322 s.M.) sudah dipakai
untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, jika kita membatasi diri pada asal-usul
kata ini, maka “etika” berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan. Dengan memakai istilah modern, dapat dikatakan juga
bahwa etika membahas “Konvensi-konvensi Sosial” yang ditemukan dalam
masyarakat. Namun, menelurusi arti etimologis saja belum cukup untuk dimengerti.
(Etika/K. Bertens. – Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993).
Dalam
pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup
tingkatinternasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana
seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling
menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan
lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan
masing-masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung
tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah
dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan
dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika
di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan
prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan
mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut
etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai,
kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti
yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
-
Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik
sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
-
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika
filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang
dari seg baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
-
Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah
cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan
prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia
menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil
keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita
pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi
kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat
dibagi
menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
2. BERKENDARA
a.
Definisi
-
Menjalankan kendaraan.
-
Menaiki (menumpang) suatu alat
tunggangan (tumpangan dsb), aturan perlu dipatuhi untuk keselamatan penumpang.
Dari
definisi kedua kata diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa “Etika Berkendara”
adalah bagaimana cara manusia mengemudi atau menjalankan kendaraan dengan
benar. Namun, pada praktiknya tidak semua pengendara berlaku secara benar di
jalanan. Etika berkendara seringkali dianggap hal yang sepele bahkan diabaikan,
padahal hal ini penting sekali untuk keselamatan si pengendara dan
penumpangnya. Salah satu contoh etika berkendara adalah dengan bersikap
disiplin di jalanan, mematuhi segala aturan rambu lalu lintas yang berlaku,
tidak menyalip dari sebelah kiri, tidak kebut-kebutan, tidak putar balik pada
area yang dilarang. Karena, bersikap disiplin saat berkendara adalah modal
utama untuk keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
b. Etika
Berkendara
Sebagai
pengguna jalan yang baik kita sebaiknya tidak melakukan berbagai hal-hal yang
buruk di jalan raya saat mengendarai kendaraan kita. Karena jika kita
berbuat hal-hal yang tidak baik maka orang lain akan membenci kita.
Walaupun mereka tidak langsung melakukan sesuatu hal yang buruk sebagai
hukuman perilaku buruk kita, akan tetapi Tuhan akan membalas segala perbuatan
buruk kita baik di dunia maupun di akhirat di masa mendatang.
Contoh
Berbagai Etika di Jalan Raya Bagi Pengendara yang Harus Kita Junjung Tinggi :
1.
Menghormati
dan Menghargai Pengendara Lain
Setiap
pengguna jalan harus menghormati sesama pengguna jalan yang lain. Semua
orang berhak melintasi jalan umum baik kaya, miskin, tua, muda, semuanya boleh
mengendarai kendaraan bermotornya di jalan raya asalkan memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan oleh pemerintah dan kepolisian Republik Indonesia.
Seorang
pengendara mobil atau motor tidak boleh membuat pengendara lainnya merasa
terganggu. Kadang kala ada orang yang sangat gemar memacu kendaraannya
dengan kecepatan tinggi dan mendahului kendaraan lain yang berjalan lambat
dengan semena-mena sehingga kendaraan yang didahului merasa terkejut dan harus
mengerem secara mendadak untuk menghindari kecelakaan yang mungkin bisa
terjadi. Ada pula pengendara yang membelokkan kendaraannya tanpa mau
melihat apa yang ada di belakang dan sampingnya terlebih dahulu sehingga
kendaraan yang ada di sekitarnya harus ekstra berhati-hati jika bertemu dengan
pengendara semacam itu.
2.
Tidak
Menggunakan Aksesoris Kendaraan yang Mengganggu
Setiap
pengguna sepeda motor dan mobil hendaknya tidak memasang perlengkapan tambahan
kendaraan yang sifatnya mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang lain.
Contohnya seperti lampu yang menyilaukan, suara klakson tidak standar,
suara knalpot yang bising, dan lain sebagainya. Setiap kendaraan yang
dijual biasanya telah memenuhi kelengkapan standar yang tidak mengganggu
kenyamanan orang lain yang ada di sekitarnya sehingga tidak perlu diganti
dengan yang lainnya.
3.
Tidak
Ngebut di Jalan Raya dan Juga Tidak Menghambat Jalan Raya
Kendaraan
bermotor bukanlah mainan yang bisa digunakan sekehendak hati, sehingga setiap
orang yang menggunakannya harus menyesuaikan kecepatan kendaraan dengan situasi
dan kondisi yang ada di jalan raya. Hindari memacu kendaraan terlalu
cepat maupun terlalu lambat sehingga bisa mengganggu pengendaran kendaraan yang
lain. Pengendara mobil tidak boleh menghambat pengendara sepeda motor
yang bisa melaju lebih cepat dalam kondisi lalu lintas yang padat karena
apabila dihambat efeknya mungkin akan lebih parah.
4.
Mematuhi
Peraturan Lalu-Lintas
Patuhilah
segala peraturan lalu-lintas yang berlaku di jalan raya. Hindari
melakukan pelanggaran apa pun itu bentuknya. Jika seseorang terbiasa
melanggar aturan lalu-lintas, maka kemungkinan besar seterusnya akan menganggap
bahwa pelanggaran lalu lintas adalah sesuatu hal yang boleh dilakukan selama
tidak ada polisi yang menjaga. Pelanggaran lalu-lintas hanya boleh dilakukan
hanya pada saat khusus saja seperti pada saat ada banjir, kecelakaan
lalu-lintas, huru-hara, tawuran, dan lain sebagainya.
5.
Gunakan Helm
Seringkali kita
melihat para pengendara sepeda motor enggan untuk mengenakan helm. Banyak
alasan yang melatarbelakangi keengganan tersebut. Mulai dari hawa panas, sampai
jarak tujuan yang dekat. Namun, kecelakaan bisa terjadi kapan pun dan dimana
pun. Kepala adalah bagian tubuh terpenting. Kecelakaan yang terlihat remeh pun
bisa mengakibatkan Anda mengalami gegar otak ringan hingga gegar otak berat dan
akan mempengaruhi kesehatan Anda ke depannya. Jadi, lindungilah “harta paling
berharga” Anda tersebut. Mulai kenakan helm bila Anda mengendarai sepeda motor
kemana pun juga.
6.
Jangan
Merokok dan Menggunakan Ponsel
Saran ini
berlaku, baik untuk pengendara sepeda motor ataupun pengendara mobil. Pada
dasarnya, otak manusia secara umum tidak dapat melakukan dua tugas sekaligus.
Merokok atau menggunakan ponsel ketika berkendara mempunyai tingkat bahaya yang
cukup tinggi, karena otak kita dipaksa untuk berkonsentrasi memperhatikan
jalan, sekaligus melakukan tugas lainnya. Hasilnya akan cukup fatal. Telah
banyak kecelakaan terjadi akibat melakukan dua hal tersebut selagi berkendara.
Jadi, bila Anda ingin merokok atau menggunakan ponsel, menepilah sesaat dan
selesaikan kegiatan Anda. Kehilangan waktu tiga hingga sepuluh menit bukanlah
perkara yang serius bila menyangkut keselamatan Anda.
7.
Ikuti dan
Taati Lajur yang Sudah Disediakan
Kerap kita
menemukan beberapa pengendara (biasanya pengendara motor) yang mengendarai
kendaraannya melawan arus. Terkadang juga kita melihat kendaraan yang berputar
di putaran u-turn yang tidak pada tempatnya. Hal ini cukup berbahaya
karena bisa saja dari arah berlawanan, Anda akan tertabrak kendaraan lain yang
melaju. Selalu hindari aktivitas tersebut. Ikutilah lajur dan jalur yang telah
ditetapkan.
8.
Selalu
Berikan “Tanda” Ketika Akan Berhenti, Berbelok, dan Menyalip
Tanda di
sini bisa berarti membunyikan klakson atau menyalakan lampu sein dan lampu beam
(lampu jauh) kendaraan Anda ketika akan berbelok. Membunyikan klakson
bermanfaat untuk memberikan tanda kepada kendaraan lain dari arah berlawanan,
sehingga mereka bisa berhenti atau memberikan Anda jalan. Jangan lupa untuk
menyalakan lampu sein. Dengan menyalakan lampu sein, Anda akan memberikan tanda
kepada pengemudi di belakang Anda agar mengurangi kecepatan dan menghindari
kecelakaan.
9.
Selalu
Dahulukan Kendaraan Sebelah Kanan
Bila Anda
melihat sebuah kendaraan yang keluar dari belokan sebelah kanan, maka Anda
wajib untuk memberikan kesempatan kepada kendaraan tersebut untuk jalan
terlebih dahulu.
10.
Mengalah
Mengalah di
sini dalam arti memperlambat kecepatan ketika ada kendaraan yang ingin menyalip
maupun melintas di depan kendaraan kita. Anda sebaiknya mengalah ketika ada
kendaraan-kendaraan yang akan memasuki jalan. Berikut adalah daftar (tidak
secara urut) kendaraan-kendaraan yang wajib anda dahulukan:
· Kendaraan Ukuran Besar
· Kendaraan Ukuran Sedang
· Kendaraan Ukuran Kecil
· Kendaraan Roda Dua
· Pejalan Kaki
Itulah beberapa etika yang perlu
diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh para pengemudi sepeda motor dan
pengemudi mobil yang paling banyak menggunakan jalan umum. Dengan menghormati
etika-etika jalan raya yang ada maka semua orang pun akan merasa nyaman, senang
dan bahagia dalam mengendarai kendaraannya. Tidak boleh ada lagi sifat
tidak sabar, ugal-ugalan, zig-zag, salip-salipan, dan lain sebagainya demi
kebaikan seluruh pengguna jalan.
Untuk mewujudkan aman
berkendara di jalan raya, maka diperlukan penerapan sikap berkendara yang
menuju pada etika di jalan raya. Antara lain sebagai berikut :
1.
Masuk ke
Jalan Raya
Kondisi Sekarang:
· Tanpa
melihat kiri kanan, pengendara banyak yang langsung nyelonong masuk ke jalan
utama.
· Tanpa
berhenti terlebih dulu untuk melihat kondisi lalu lintas.
Bahaya yang Mungkin Terjadi:
· Tertabrak
kendaraan yang sedang melaju dari arah depan belakang, karena pengendara tidak
punya waktu untuk mengantisipasi masuknya kendaraan ke lajur yang dilaluinya.
Yang Harus Dilakukan:
· Berhenti
2-3 detik untuk memastikan kondisi jalan aman saat kita akan masuk
ke jalur utama, nyalakan lampu sein agar pengendara lain mengetahui arah lajur yang kita tuju.
ke jalur utama, nyalakan lampu sein agar pengendara lain mengetahui arah lajur yang kita tuju.
2.
Berkendara di Jalan Raya
Kondisi Sekarang:
· Berjalan
pelan di tengan jalan.
· Zig-zag
di jalan yang ramai.
Bahaya yang Mungkin Terjadi:
· Menyebabkan
lalu lintas melambat yang dapat memicu kemacetan di belakang kita, tertabrak
kendaraan lain yang akan mendahului.
· Tertabrak
kendaraan lain yang terlambat mengantisipasi gerakan zig-zag yang dilakukan.
Yang Harus Dilakukan:
· Tetap
berjalan di lajur kiri saat kita berkendara, bila kita masih didahului dari
arah kiri, berarti kita masih kurang berjalan di sisi kiri jalan.
· Jangan
zig-zag saat di jalan raya, karena setiap orang memiliki waktu reaksi yang
berbeda.
· Saat
akan berpindah lajur selalu periksa kondisi lalu lintas depan belakang,
pastikan aman, nyalakan sein baru berpindah lajur.
· Hindari
menggunakan bahu jalan saat berkendara.
3. Teknik
Mendahului atau Pindah Lajur
Kondisi Sekarang:
·
Zig-zag di jalan raya.
·
Berpindah lajur atau mendahului tanpa memberikan
tanda mengurangi kecepatan setelah mendahului.
·
Bahaya yang mungkin terjadi; tertabrak kendaraan
lain yang akan mendahului atau didahului. Atau tertabrak kendaraan lain yang
terlambat mengantisipasi gerakan zig-zag yang dilakukan.
Yang Harus Dilakukan:
·
Pastikan kondisi jalan aman dari depan dan
belakang.
·
Nyalakan lampu sein 3-4 detik sebelum
mendahului.
·
Dahului secepat mungkin dan segera kembali ke
jalur, asal setelah jarak kita aman dari kendaraan yang kita dahului (lebih
kurang 2 detik setelah mendahului).
·
Jangan mengurangi kecepatan setelah mendahului.
·
Berikan
jalan kepada kendaraan yg akan mendahului kita.
·
Nyalakan lampu sein 3-4 detik sebelum kita
pindah lajur agar kendaraan lain dapat mengantisipasi perubahan lajur kita.
4.
Jaga Jarak Aman Dengan Kendaraan Lain di
Jalan (Lebih Kurang 2 Detik)
Waktu reaksi adalah 1 detik, 1 detik
berikutnya untuk mengambil tindakan (mengerem
atau menghindar).
atau menghindar).
5.
Jaga
Konsentrasi
Konsentrasi berkendara menjadi faktor terpenting dalam hal menjaga keselamatan di jalan. Jadi, usahakan selalu fokus pada kondisi atau situasi yang ada di hadapan kita.
Konsentrasi berkendara menjadi faktor terpenting dalam hal menjaga keselamatan di jalan. Jadi, usahakan selalu fokus pada kondisi atau situasi yang ada di hadapan kita.
Dapat
disimpulkan dari makalah yang saya buat ini bahawa berkendara itu ada etikanya.
Seorang pengendara harus mengendarakan kendaraannya dengan baik dan mematuhi
peraturan lalulintas yang ada. Dengan anda mematuhi peraturan-peraturan yang
ada maka semua orang pun akan merasa nyaman, senang dan bahagia dalam
mengendarai kendaraannya.
Perilaku
remaja terkenal dengan perilakunya yang tidak aman dan tidak tertib. Seperti
mengemudi lebih dari dua orang, memodifikasi motor yang tidak sesuai standar,
tidak memakai kelengkapan berkendara, tidak memiliki SIM dll. Dimana masa
remaja mereka masih sangat ingin mengespresikan diri mereka terhadap hal-hal
baru tanpa ada pengarahan khusus dan pemahan yang mendasar. Banyak kecelakaan
terjadi pada remaja dan etika remaja dalam berkendara yang tidak mengindahkan
aturan, dapat menjadi bayangan suram akan masa depan bangsa ini sendiri.
Dimana, kesuksesan bangsa dan negara tergantung pada pemudanya.
No comments:
Post a Comment