Tuesday, 13 October 2015

Konsep Nilai Waktu Dari Uang dan Ekivalensi Perumusan Bunga

A.    Perumusan Bunga
            Bunga ( interest ) adalah uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang yang di pinjam. Bunga dapat juga diartikan sebagai pengembalian yang bisa diperoleh dari investasi modal yang produktif.

v  Jenis-jenis bunga
            Bunga dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1.      Bunga Sederhana ( Simple Interest )
            Perhitungan bunga hanya didasarkan atas besarnya pinjaman semula dan bunga periode sebelumnya yang belum dibayar tidak termasuk factor pengali bunga. Total bunga yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus:
            I = P.in
Dimana:
I = Total bunga tunggal
P = Pinjaman awal
i = Tingkat suku bunga
n = Periode pinjaman

            Sedangkan total pembayaran pinjaman yang harus dilakukan pada akhir periode pinjaman, sebesar F = P+I

Contoh Soal:
            Seseorang meminjam uang sebesar Rp.1.000,- selama 2 tahun dengan tingkat suku bunga 10% per tahun. Berapa total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ke-2 jika bunga yang digunakan adalah bunga sederhana?
Jawab:
Total bunga selama 2 tahun adalah
            1 = 1.000 x 0,10 x 2 = 200
Total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ke-2 adalah
            F = 1.000 + 200 = 1.200

2.      Bunga Majemuk ( Compound Interest )
            Apabila bunga yang diperoleh dalam setiap periode yang didasarkan pada pinjaman pokok ditambah dengan setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode tersebut.


v  Macam-Macam Bunga
            Ketika Anda memutuskan untuk mengambil kredit dari bank baik itu rumah atau mobil, apakah hal-hal yang Anda pertimbangkan? Salah satunya tentu tingkat bunga. Apakah Anda sudah mengetahui darimana tingkat bunga itu ditentukan?. Jikalau belum, mungkin tulisan ini akan bermanfaat karena membahas jenis bunga dalam kredit perbankan yang membuat Anda sedikitnya tahu tentang bunga kredit yang selama ini diambil.

1.      Bunga Flat

            Bunga flat menerapkan tingkat bunga dan angsuran bulanan yang sama pada angsuran kredit setiap bulannya. Bunga flat cenderung digunakan pada kredit konsumen misalnya KPM (Kredit Pemilikan Mobil). Kelebihan dari tingkat bunga flat ialah jika sebelum jangka waktu kredit habis angsuran ingin dilunasi, maka kita hanya menghitung saja berapa sisa pokok hutang yang belum dibayar, sehingga akan terasa bahwa kredit yang kita angsur sebanding dengan sisa pokok hutang yang ada. Namun, hal ini juga menjadi kelemahan karena bank akan memberikan penalti apabila terjadi pelunasan diawal, maka berpikirlah lagi untuk mengambil kredit dengan tingkat bunga flat ini.

            Sebagai contoh, ketika Anda ingin membeli sebuah mobil dengan KPM seharga Rp 200 juta dengan cara kredit di bank selama 3 tahun. Bunga flat yang ditawarkan mencapai 6%. Berapakah angsuran bulanan yang harus Anda bayar dengan DP Rp 60 juta? Mencari bunga flat dengan mengkalikan pokok angsuran awal dengan suku bunga flat per tahun dan jumlah tahun jangka waktu kredit dibagi dengan jumlah bulan jangka waktu kredit sehingga didapatkan bunga dan angsuran per bulan menjadi Rp 700.000 dan Rp 4.588.888,889. Bila kita hitung selama 36 bulan, total bunga dan angsuran bulanannya menjadi Rp 25.200.000 dan Rp 165.200.000.

2.      Bunga Efektif

            Berbeda dengan bunga flat, penentuan bunga efektif didasarkan pada saldo pokok hutang bulan sebelumnya, sehingga nilai bunga pun semakin kecil seiring dengan saldo pokok hutang yang semakin kecil. Biasanya digunakan pada produk kredit jangka panjang, seperti Kredit Pemilikan rumah (KPR). Kelebihan dari tingkat bunga ini ialah penetapan bunga disesuaikan dengan saldo pokok hutang bulan sebelumnya, sehingga semakin lama semakin kecil nilainya dan bagi pihak kreditur tidak akan memberikan penalti karena di awal angsuran pihak kreditur telah mendapatkan bunga yang besar.

            Sebagai contoh, Anda berniat membeli rumah dengan KPR di bank tertentu. Harga rumah itu sendiri bernilai Rp 400 juta, dengan bunga efektif 12% selama 10 tahun. Berapakah angsuran bulanan yang harus Anda bayar? Mencari bunga efektif per bulan dengan cara mengkalikan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya dengan suku bunga per tahun dan 30/360 (30 hari dalam satu bulan dan 360 hari dalam satu tahun) sehingga bunga pada bulan pertama dan angsurannya menjadi Rp 4.000.000 dan Rp 7.333.333,333. Bila kita hitung selama 120 bulan, total bunga dan angsuran bulanannya menjadi Rp 242.000.000 dan Rp 642.000.000.

3.      Bunga Anuitas

            Bunga anuitas prinsipnya sama seperti bunga efektif namun yang berbeda ialah angsuran bulanan yang akan tetap sama setiap bulannya. Sebagai contoh, sama seperti bunga efektif apabila menggunakan bunga anuitas berapakah angsuran bulanan yang harus Anda bayar? Mencari bunga anuitas per bulan dengan cara mengkalikan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya dengan suku bunga per tahun dan 30/360, sedangkan angsuran per bulan dengan mengalikan pinjaman dan suku bunga per tahun dan konversi suku bunga per bulan sehingga didapat bunga dan angsuran pada bulan pertama sebesar Rp 4.000.000 dan Rp 5.738.837,936. Bila kita hitung selama 120 bulan, total bunga dan angsuran bulanannya menjadi Rp 288.660.552,3 dan Rp 688.660.552,3.

B.   Pengertian Ekivalensi
            Nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika nilai uang dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama.
v  Metode Ekivalensi 
            Adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai uang waktu berbeda.
Nilai ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
1.      Jumlah uang pada suatu waktu
2.      Periode waktu yang ditinjau
3.      Tingkat bunga yang dikenakan

v  Perhitungan Ekivalensi
            Nilai Ekivalensi Pengeluaran = Nilai Ekivalensi Penerimaan
            Contoh:
            Hari ini budi menabung di bank sebesar Rp 10.000. dua dan empat tahun kemudian ditabungnya lagi masing-masing sejumlah Rp 5.000. maka jumlah uang tabungannya pada tahun ke 7 dar hari ini bila suku bunga i =10 % adalah sebesar Rp 34.195

v  Rumus-Rumus Bunga Majemuk dan Ekivalensinya
Notasi yang digunakan dalam rumus bunga yaitu :
i (interest)                    = tingkat suku bunga per periode
n (Number)                 = jumlah periode bunga
P (Present Worth)       = jumlah uang/modal pada saat sekarang (awal periode/tahun)
F (Future Worth)        = jumlah uang/modal pada masa mendatang (akhir periode/tahun)
A (Annual Worth)       = pembayaran/penerimaan yang tetap pada tiap periode/tahun
(Gradient)               = pembayaran/penerimaan dimana dari satu periode ke periode berikutnya terjadi penambahan atau pengurangan yang besarnya sama

C.   PRESENT WORTH ANALYSIS
            Present worth analysis (Analisis nilai sekarang) didasarkan pada konsep ekuivalensi di mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan dalam titik waktu sekarang pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (minimum attractive rate of return-MARR). Untuk mencari NPV dari sembarang arus kas, maka kita harus melibatkan faktor bunga yang disebut Uniform Payment Series  – Capital Recovery Factor (A/P,i,n).
            Usia pakai berbagi alternative yang akan dibandingkan dan periode analisis yang akan digunakan bisa berada dalam situasi:
1.      Usia pakai sama dengan periode analisis
2.      Usia pakai berbeda dengan periode analisis
3.      Periode analisis tak terhingga
            Analisis dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung Net Present Worth (NPV) dari masing – masing alternative. NPV diperoleh menggunakan persamaan:
NPV = PWpendapatan – PWpengeluaran
            Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV ≥ 0, maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan nilai NPV terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang memiliki nilai NPV ≥ 0.
Analisis present worth terhadap alternatif tunggal
Contoh:
            Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan seharga Rp 30.000.000,. Dengan peralatan baru itu akan diperoleh penghematan sebesar Rp 1.000.000,- per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual Rp 40.000.000,-.Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun, dengan present worth analysis, apakah pembelian tanah tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
NPV = 40.000.000(P/F,12%,8) – 1.000.000(P/A,12%,8) – 30.000.000
NPV = 40.000.000(0.40388) – 1.000.000(4.96764) – 30.000.000
NPV = – 8.877.160
Oleh karena NPV yang diperoleh < 0, maka pembelian peralatan tersebut tidak menguntungkan.
Analisis present worth terhadap beberapa alternatif
Usia pakai semua alternatif sama dengan periode analisis
Contoh:
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif peralatan masak dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Harga beli (Rp.)
Keuntungan per tahun (Rp.)
Nilai sisa di akhir usia pakai (Rp.)
X
2.500.000
750.000
1.000.000
Y
3.500.000
900.000
1.500.000

Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin mana yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X :
NPVX = 750.000(P/A,15%,8) + 1.000.000(P/F,15%,8) – 2.500.000
NPVX = 750.000(4.48732) + 1.000.000(0,32690) – 2.500.000
NPVX = 1.192.390
Mesin Y :
NPVY = 900.000(P/A,15%,8) + 1.500.000(P/F,15%,8) – 3.500.000
NPVY = 900.000(4.48732) + 1.500.000(0.32690) – 3.500.000
NPVY = 1.028.938
Maka, pilih mesin X
Usia pakai alternatif berbeda dengan periode analisis
Pada situasi di mana usia pakai berbeda dengan periode analisis, digunakan asumsi perulangan (repeatability assumption) dengan periode analisis yang merupakan kelipatan persekutuan terkecil dari usia pakai alternative. Dengan asumsi itu, alternative yang telah habis usia pakainya sebelum periiode analisis berakhir akan digantikan oleh alternative yang sama. Arus kas masuk dan arus kas keluar pada periode usia pakai pertama akan berulang pada periode perulangan berikutnya, kecuali jika disebutkan lain. Asumsi ini diterapkan untuk mempermudah pembuatan model dalam pengambilan keputusan.

D.    Annual Cash Flow Analysis

v  Analisa Ekivalensi Cash Flow
            Anilisis Ekivalensi  Cash Flow adalah Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
v  Present Worth  Analisis (PWA ) 
            Present Worth adalah nilai sejumlah uang pada saat sekarang yang merupakan ekivalensi dari sejumlah cash flow (aliran kas) tertentu pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga (i) tertentu. Proses perhitungan nilai sekarang seringkali disebut atau discounting cashflow.Untuk menghitung present worth dari aliran cash tunggal (single payment) dapat dikalikan dengan Single Payment Present Worth Factor.Sedangkan untuk menghitung present worth dari aliran kas yang bersifat anuitas dapat dikalikan dengan Equal Payment Series Present Worth Factor.
            Present WORTH Analysis digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang. Untuk menghitung Pw bisa menggunakan fungsi ---pw() yang ada dimicrosoft excel. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi pw(), yaitu :
-          Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
-          Nper, jumlah angsuran yang dilakukan.
-          Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.
-          Fv, nilai akan datang yang akan dihitung nilai sekarangnya.
-          Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode.
Contoh:
            Biaya masuk perguruan tinggi saat ini adalah Rp50.000.000, berapa biaya masuk perguruan tinggi 20 tahun yang akan datang, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
-          Rate = 8%
-          Nper = 20
-          Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya
-          Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
-          Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 233,047,857.19

v  Annual Worth Analysis ( AWA)
            Annual Worth atau nilai tahunan adalah sejumlah serial cash flow yang nilainya seragam setiap periodenya. Nilai tahunan diperoleh dengan mengkonversikan seluruh aliran kas ke dalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang seragam. Menentukan nilai tahunan dari suatu Present Worth dapat dilakukan dengan mengalikan PW tersebut dengan Equal Payment Capital Recovery Factor. Sedangkan untu mengkonversikan nilai tahunan dari Nilai Future dilakukan dengan mengalikan FW dengan Equal Paymentseries Sinking Fund Factor. Digunakan untuk penggantian analisis nilai biaya ataupun investasi

Contoh:
            Investasi modal sebuah mesin yang dibeli dua tahun lalu adalah $20.000. Mesin tersebut telah disusutkan dengan menggunakan metode MACRS (GDS), dan BVnya saat ini adalah sebesar $9.600. MV mesin tersebut, jika dijual saat ini, adalah $5.000 dan akan memerlukan biaya $2.000 untuk mereparasi mesin agar tetap dapat dipergunakan selama lima tahun lagi. Berapakah (a) total investasi aset lama dan (b) nilai yang tidak diamortisasi?
Jawaban :
Investasi aset lama adalah MVnya saat ini plus setiap pengeluaran yang dibutuhkan agar aset masih dapat dipergunakan (dan dapat dibandingkan) relatif terhadap mesin baru yang tersedia.
a. Investasi untuk mempertahankan mesin sekarang adalah $5.000 + $2.000 = $7.000
b. Jika mesin ini dijual sebesar $5.000, nilai yang tidak diamortisasi akan sebesar $9.600 - $5.000 = $4.600

v  Future Worth Analysis (FWA)
            Future Worth atau nilai kelak adalah nilai sejumlah uang pada masa yang akan datang, yang merupakan konversi sejumlah aliran kas dengan tingkat suku bunga tertentu. Untuk menghitung future worth dari aliran cash tunggal (single payment) dapat dikalikan dengan Single Payment Compounded Ammount Factor. Sedangkan untuk menghitung future worth dari aliran kas yang bersifat anuitas dapat dikalikan dengan Equal
            Payment-series Compound Amount Factor. Digunakan untuk memaksimalkan laba masa depan, informasi ekonomis yang diperoleh dari analisis ini sangat berguna dalam situasi-situasi keputusan investasi modal.
Contoh:
            Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan peralatan baru seharga Rp. 30.000.000. Dengan peralatan baru akan diperoleh penghematan sebesar Rp. 1.000.000 per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual Rp. 40.000.000. Jika tingkat suku bunga 12% per tahun dan digunakan future worth analysis, apakah pembelian peralatan baru tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
FW = 40000000 + 1000000(F/A,12%,8)  – 30000000(F/P,12%,8)
NPV = 40000000 + 1000000(12,29969) – 30000000(2,47596)
NPV = -21.979.110
Oleh karena NPV yang diperoleh < 0 maka pembelian peralatan baru tersebut tidak menguntungkan.

E.    Konsep Ekuivalensi

            Metode ekuivalen adalah metode mencari kesamaan atau kesetaraan nilai uang untuk waktu yang berbeda.

Dalam perhitungan ekuivalen dibutuhkan data  tentang:
-  suku bunga (rate of interest)
- jumlah uang yang terlibat
- waktu penerimaan dan/atau pengeluaran uang
- sifat pembayaran bunga terhadap modal yang  ditanamkan

Sumber:
http://ekonomiteknik112081081.blogspot.co.id/2012/02/konsep-ekuivalensi.html

No comments:

Post a Comment