CPU adalah otak dari sebuah komputer, pengolahan semua instruksi yang
Anda berikan. Sebuah CPU memiliki berbagai komponen untuk menerima instruksi,
mengolahnya dan kemudian mengubah mereka menjadi sinyal untuk mengaktifkan
bagian lain dari komputer. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan switch
mikroskopis yang dikenal sebagai transistor yang terletak di chip silikon.
Untuk membuat pekerjaan lebih cepat CPU, sejumlah inovasi teknologi
telah dilaksanakan:
1. Dikemas lebih banyak transistor ke dalam CPU tunggal.
2. Meningkatkan kecepatan clock CPU.
3. Meningkatkan jangkauan bilangan bulat yang digunakan
untuk mewakili angka.
4. Mempekerjakan beberapa core dalam CPU tunggal.
A. SISTEM BUS
Sistem
bus, dalam arsitektur komputer merujuk pada bus yang digunakan oleh sistem komputer untuk menghubungkan semua
komponennya dalam menjalankan tugasnya. Sebuah bus adalah sebutan untuk jalur di mana
data dapat mengalir dalam komputer. Sistem bus menghubungkan CPU
dengan RAM mungkin sebuah buffer memory. Memory penyangga (cache L2 ), Bus
system merupakan bus pusat. Bus – bus yang lain merupakan pencabangan dari bus
ini.
Didalam PC terdapat 2 Bus yaitu:
1.
Bus sistem, yang menghubungkan CPU dengan RAM.
2.
Bus I/O, yang menghubungkan CPU dengan
komponen-kompoonen lain.
·
JENIS
–JENIS SISTEM BUS
Saluran bus dapat dipisahkan menjadi dua tipe umum,
yaitu dedicated dan multiplexed. Suatu saluran bus dedicated secara permanen
diberi sebuah fungsi atau subset fisik komponen- komponen komputer. Sebagai
contoh dedikasi fungsi adalah penggunaan alamat dedicated terpisah dan saluran
data yang merupakan suatu hal yang umum bagi bus. Namun, hal ini bukanlah hal
yang penting. Misalnya, alamat dan informasi data dapat ditransmisikan melalui
sejumlah saluran yang sama dengan mengggunakan saluran address valid control.
Struktur sistem bus:
1.
Data bus ( Saluran Data )
Saluran data memberikan lintasan bagi perpindahan data antara
dua modul sistem. Saluran ini secara kolektif disebut bus data. Umunya bus data
terdiri dari 8, 16, 32 saluran.
2.
Address Bus ( Saluran Alamat )
Saluran alamat digunakan untuk menandakan sumber atau tujuan
data pada bus data. Misalnya , bila CPU akan membaca sebuah word dat adari
memroi, maka CPU akan menaruh alamt word yang dimaksud pada saluran alamat. Digunakan
untuk mengirinkan alamat word pada memori yang akan diakses CPU. Digunakan
untuk saluran alamat perangkat modul komputer saat CPU mengakses suatu modul. Semua
peralatan yang terhubung dengan sistem komputer, agar dapat diakses harus
memiliki alamat. Contoh : mengakses port I/O, maka port I/O harus memiliki
alamat hardwarenya.
3. Control
Bus ( Saluran Control )
Saluran kontrol digunakan untuk
mengontrol akses ke saluran alamat dan penggunaan data. Karena data dan saluran
alamat dipakai bersama oleh seluruh komponen, maka harus ada alat unruk
mengintrol penggunaanya.
B.
ALU (Arithmatic Logical Unit)
Arithmatic Logical
Unit (ALU), adalah komponen dalam sistem komputer yang
berfungsi melakukan operasi perhitungan aritmatika dan
logika (Contoh operasi aritmatika adalah operasi penjumlahan dan
pengurangan, sedangkan contoh operasi logika adalah logika AND dan OR. ALU bekerja besama-sama memori, di mana
hasil dari perhitungan di dalam ALU di simpan ke dalam memori.
Perhitungan dalam ALU menggunakan kode biner, yang
merepresentasikan instruksi yang akan dieksekusi (opcode) dan data yang diolah
(operand). ALU biasanya menggunakan sistem bilangan biner two’s complement. ALU mendapat data dari register. Kemudian data
tersebut diproses dan hasilnya akan disimpan dalam register tersendiri yaitu ALU output register, sebelum disimpan dalam
memori. Processor terdiri dari 4 elemen yang melakukan sistem operasi
terhadap data, 4 elemen itu adalah instruksi, petunjuk instruksi, beberapa
register dan ALU (Arithmetic
Logic Unit). Adalah sebuah petunjuk instruksi akan memberi
tahu processor dimana instruksi dari sebuah aplikasi diletakkan di memori.
C. CONTROL LOGIC UNIT
Control Unit (CU) adalah salah satu bagian dari CPU
yang bertugas untuk memberikan arahan/kendali/ kontrol terhadap operasi yang
dilakukan di bagian ALU (Arithmetic Logical Unit) di dalam CPU tersebut. Output
dari CU ini akan mengatur aktivitas dari bagian lainnya dari perangkat CPU
tersebut.
Pada
awal-awal desain komputer, CU diimplementasikan sebagai ad-hoc logic yang susah
untuk didesain. Sekarang, CU diimplementasikan sebagai sebuah microprogram yang
disimpan di dalam tempat penyimpanan kontrol (control store). Beberapa word
dari microprogram dipilih oleh microsequencer dan bit yang datang dari
word-word tersebut akan secara langsung mengontrol bagian-bagian berbeda dari
perangkat tersebut, termasuk di antaranya adalah register, ALU, register
instruksi, bus dan peralatan input/output di luar chip. Pada komputer modern,
setiap subsistem ini telah memiliki kontrolernya masing-masing, dengan CU
sebagai pemantaunya (supervisor).
Tugas dari
CU adalah sebagai berikut:
1.
Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output.
2.
Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama.
3.
Mengambil data dari memori utama kalau diperlukan oleh
proses.
4.
Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan
aritmatika atau perbandingan logika serta mengawasi kerja.
5.
Menyimpan hasil proses ke memori utama.
D. SET REGISTER
Register merupakan jenis memori yang terdapat pada prosesor dan
sebagai memori internal processor yang mempunyai kecepatan 5 sampai 10 kali di
bandingkan memori utama, digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi dan data
yang sedang diproses oleh CPU.
Tiga set yang menyediakan tempat register adalah General Purpose Register,
Pointer dan Index Register, dan Segment Register. Jenis kelompok register
tersebut sebagai berikut:
1. General Purpose Register
2. Pointer dan Index Register
3. Register Segment
4. Flag Register
1.
General Purpose Register
- Accumulator Register AX
Fungsi: Sebagai
akumulator dan berhubungan dengan jenis-jenis operasi khusus seperti
Aritmetika, In/Out, Shift,Logic, Rotate, dan operasi desimal berkode biner.
- Base Register BX
Fungsi: Sebagai
register base untuk mereferensi alamat memori. Operasi yang dapat dilakukan
adalah Rotate, Logic, Shift, dan Aritmetika.
- Counter Register CX
Fungsi: Sebagai
pencacah implisit dengan instruksi tertentu, misalnya terhadap perintah Loop
dan operasi string. Counter naik jika direction flag bernilai 0, dan counter
turun jika direction flag bernilai 1.
- Data Register DX
Fungsi: Menyimpan
alamat port I/O selama operasi I/O tertentu, baik alamat port 8 bit maupun 16
bit. Digunakan juga dalam operasi perkalian dan pembagian.
2.
Pointer dan Index Register
- Register SP (Stack Pointer, 16 bit)
Fungsi: Digunakan
untuk operasi stack seperti menyimpan alamat return saat memanggil subroutine.
SP merupakan register yang secara implisit digunakan oleh perintah PUSH dan POP
yaitu menyimpan dan mengambil kembali dari stack.
- Register BP (Base Pointer, 16 bit)
Fungsi: Sebagai
penunjuk base dalam stack yang disediakan untuk penyimpanan data. BP juga
digunakan si dengan bahasa pemrograman misalnya Assembler dan C.
- Register SI dan DI (Source Index dan Destination index, 16 bit)
Fungsi: Menyimpan
nilai-nilai offset dalam segment data memori pada saat bersangkutan.
- Register IP (Instruction Pointer, 16 bit)
Fungsi: Register yang
berpasangan dengan CS sebagai register utama untuk menunjukkan baris perintah
program. Pada saat program dijalankan, IP akan langsung menunjuk pada awal
program. Code Segment dan Instruction Pointer berfungsi sebagai program counter
ditulis dengan format CS:IP. Secara umum, kode mesin diletakkan di Code
Segment, semua data diletakkan di Data Segment, dan operasi PUSH dan POP
dilakukan di Stack Segment.
3.
Register Segment (16 bit)
- Register CS (Code Segment)
Fungsi: Mencatat
segment dari kode program atau instruksi, register CS berpasangan dengan
register IP (Instruction Pointer) dalam format CS:IP.
- Register DS (Data Segment)
Fungsi: Menyimpan
alamat dari segment dimana data terletak.
- Register SS (Stack Segment)
Fungsi: Menyimpan
alamat segment memori yang dipergunakan sebagai stack.
- Register ES (Extra Segment)
Fungsi: Menyimpan
alamat segment tambahan, misalnya alamat display, alamat sistem operasi, dan
sebagainya.
4.
Register Flag
Mikroprosesor 8086/8088 mempunyai Status Flag 1 bit
dan 4 Kontrol Flag yang dikonfigurasikan dalam register 16 bit.
Status Flag terdiri dari:
- CF (Carry Flag)
Tugas: Dimana sebuah
carry out atau borrow, jika hasilnya adalah bit tertinggi (nilai 1).
- PF (Parity Flag)
Tugas: Menset (nilai
1), jika instruksi menghasilkan sebuah angka genap (even parity).
- AF (Auxiliary Flag)
Tugas: Digunakan oleh
instruksi pegaturan desimal.
- ZF(Zero Flag)
Tugas: Menset (nilai
1), jika hasil instruksi adalah 0.
- SF (Sign Flag)
Tugas: Menset (nilai
1), jika hasilnya adalah negatif dan bernilai 0 jika positif.
Kontrol Flag terdiri dari:
- OF (Overflow Flag)
Tugas: Menunjukkan
sebuah operasi yang tidak benar yaitu merubah hasil daripada tanda bit.
- IF (Interrupt Enable Flag)
Tugas: Jika diset
(nilai 1) dapat melakukan operasi interupsi dan sebaliknya bila bernilai 0,
maka interupsi tidak dapat dilakukan.
- DF (Direction Flag)
Tugas: Mengontrol arah dari operasi
string. Jika DF=1, maka register SI dan DI nilainya menurun (decrement); jika
DF=0, maka register DI dan SI nilai menaik (increment). Register ini digunakan
untuk instruksi-instruksi MOVS, MOVSB, MOVSW, CMPS, CMPSB, dan CMPSW.
No comments:
Post a Comment