Selama sepuluh tahun terakhir,
Indonesia telah mengalami pertumbuhan luar biasa di sektor pertambangan
batubara yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan meningkatnya produksi dan
ekspor batu bara sebesar lima kali lipat antara tahun 2000 dan 2012. Meskipun
pertumbuhannya meningkat sangat pesat, sektor batubara menyumbang hanya 4% dari
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan prospek pertumbuhan di masa depan
yang lebih terbatas. Eksplotasi batubara yang masif ini harus dibayar dengan
biaya besar terhadap ekonomi nasional, sektor-sektor ekonomi lainnya serta mata
pencaharian penduduk Indonesia di daerah-daerah yang terkena dampak.
Lauri Myllyvirta, aktivis
Greenpeace International mengatakan, penggunaan batubara menyebabkan 60 ribu
orang Indonesia meninggal tiap tahun. “Ini karena polusi batubara menyebabkan
kanker paru, stroke, penyakit pernafasan dan persoalan lain terkait pencemaran
udara,” katanya di Jakarta, Minggu ( 23/2/14).
A. Dampak Positif
Adanya industri pertambangan antara
lain menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, hasil produksi tambang
dapat digunakan untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun pasar
internasional, sehingga hasil ekspor tambang tersebut dapat meningkatkan
pendapatan dan pertumbuhan ekonomi negara. Industri pertambangan juga dapat
menarik investasi asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
B. Dampak Negatif
Di sisi lain, industri pertambangan
juga mempunyai dampak negatif, yaitu kerusakan lingkungan. Wilayah yang menjadi
area pertambangan akan terkikis, sehingga dapat menyebabkan erosi. Limbah hasil
pengolahan tambang juga dapat mencemari lingkungan. Kegiatan industri tambang
yang menggunakan bahan bakar fosil menghasilkan CO2 yang dapat
menimbulkan efek rumah kaca dan pemanasan global.
Untuk mengatasi dampak negatif
tersebut, maka setiap perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial atau Corporate
Social Responsibility (CSR). CSR harus diterapkan dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan. Prinsip pembangunan berkelanjutan adalah memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa harus mengorbankan kebutuhan generasi masa depan.
CSR dapat dilakukan di berbagai
bidang seperti sosial, ekonomi, dan lingkungan. Di bidang sosial, perusahaan
dapat memberikan dana beasiswa pendidikan bagi pelajar, pelatihan bagi
karyawan, dan mendirikan perpustakaan. Di bidang ekonomi, perusahaan dapat
membantu usaha-usaha kecil menengah dengan memberikan pinjaman dana untuk
mengembangkan usaha mereka. Kemudian, di bidang lingkungan perusahaan dapat
melakukan reklamasi area bekas tambang, menanam bibit pohon, dan mengolah
limbah dengan cara daur ulang. Jadi, tidak hanya mengambil keuntungan dengan
mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, tetapi juga harus dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Sumber :
No comments:
Post a Comment